Damarsi adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.
sekolah SMP Wahid Hasyim 11 berdiri pada tahun 1994 yang diprakarsai
oleh: Bpk Abd Madjid, Drs H.Musta'in Baladan Sag dan mantan kades
terdahulu. Dan salah satu tim sepak bolanya yang terkenal dengan nama
PERSADA Damarsi, di tambah lagi dengan Grup musik Tradisional PATROL
yang diberi nama UPO YO UPO pernah menjuarai lombah PATROL tingkat
kabupaten. Perumahan Eliet pertama yang berdiri adalah GRAHA JUANDA yang
terletak diutara yang berbatasan langsung dengan Kawasan Sedati.
mayoritas penduduknya adalah petani dan buruh pabrik.
Sejarah Singkat
Damarsi berasal dari kata DAMAR = Lampu dan WESI = Besi, jadi Damarsi
berasal dari gabungan dua kata DAMARWESI yang berarti lampu yang
terbuat dari besi, sedangkan damarwesi sendiri masih ada hubungannya
candi TAWANGALUN yang berada di desa BUNCITAN Kecamatan SEDATI.
Adapun Sejarah nya sebagai Berikut:
pada masa kerajaan Mojopahit ada seorang penguasa yang bernama Resi
Tawangalun dia adalah penguasa di daerahnya, Raja Mojopahit tidak suka
dengan daerah yang di kuasai Resi Tawangalun karena orang-orang daerah
tersebut terkenal kasar-kasar dan mempunyai kebiasaan memakan daging
mentah. Resi Tawangalun mempunyai putri yang bernama putri Alun. Suatu
ketika putri Alun menyukai Raja Brawijaya yaitu Raja Mojopahit di masa
itu. Putri Alun meminta kepada ayahnya Resi Tawangalun untuk mengubah
dirinya menjadi cantik agar Brawijaya tertarik pada dirinya. Suatu
ketika karena keegoisan sang raja Brawijaya beliau mempersunting putri
Alun untuk menjadi selirnya, lama kelamaan sifat asli putri Alun muncul
dan terlihat oleh orang istana ketika putri Alun melihat daging yang
berada di depannya dan dia memakan mentah-mentah daging tersebut. Kabar
berita kalau putri Alun memakan daging mentah tersebut sampai di telinga
Sang Raja, Raja Brawijaya marah dan kesal saat mendengar kabar
tersebut, tanpa pikir lagi sang raja mengusir putri Alun dari istana
dalam keadaan hamil. Putri Alunpun kembali ke ayahnya dan melahirkan
anak yang di beri nama Aryo Damar. Waktu terus berjalan dan Aryo Damar
sudah besar awalnya Aryo Damar mengira kalau Resi Tawangalun adalah
ayahnya tetapi dia ada keraguan karena ibunya memanggil Resi Tawangalun
dengan sebutan ayah. Aryo Damar penasaran dan dia menanyakan kepada
ibunya siapa sebenarnya ayah kandungnya, putri Alun pun menjawabnya
bahwa raja Brawijaya adalah ayah kandungnya. Aryo Damar kemudian meminta
restu dari ibu dan kakeknya untuk mencari ayah kandungnya. Ketika Aryo
Damar sudah sampai di Mojopahit dan bisa menghadap ke raja Brawijaya,
Aryo Damar mengaku bahwa dia adalah anak raja Brawijaya dari selir putri
Alun, Raja Brawijaya tidak mau mengakui dia sebagai anaknya karena masih
dendam telah ditipu. Raja pun memberi syarat yang mustahil untuk dipenuhi oleh Aryo Damar dan jika dia bisa memenuhi syarat tersebut Raja
Brawijaya mau mengakui Aryo Damar sebagai anaknya. Syarat yang pertama
adalah membuat damar (lampu) yang tidak ada gantungannya. Karena Aryo
Damar keturunan orang-orang sakti dia bisa membuat damar dari besi yang
tidak ada gantungannya (yang sekarang menjadi nama desa DAMARSI dan
lampu itu masih ada hingga sekarang, tapi hanya orang tertentu saja yang
dapat melihatnya). Sang Raja belum bisa menerimanya dan memberi syarat
yang ke dua kepada Aryo Damar, Aryo Damar disuruh mencari dan membawa
tanah dari tempat asalnya (tanah yang tandus, Sedati) yang harus sama
dengan tanah yang berada di kerajaan (tanah yang subur, Trowulan) Aryo Damar berhasil melaksanakan tugas tersebut dengan meminta bantuan
kakeknya, Raja Brawijaya makin kesal dengan Resi Tawangalun karena dia
membantu cucunya, Raja Brawijaya yang sudah terlanjur kesal dengan Resi
Tawangalun, dia memberikan syarat yang terakhir yaitu jika dia bisa
membunuh Resi Tawangalun maka Aryo Damar akan diakui menjadi anaknya.
Sebenarnya Aryo Damar bisa melaksanakan tugas tersebut akan tetapi dia
bingung harus bagaimana. Putri Alun prihatin terhadap nasib anaknya dan
mendirikan sebuah candi sebagai wujud rasa kasihnya terhadap Aryo
Damar. Aryo Damar masuk ke dalam candi yang memang khusus di buat untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan, Aryo Damar berfikir tentang makna-makna
kehidupan dan juga pilihan-pilihan yang harus dia pilih, karena terlalu
lamanya berada di dalam candi sampai-sampai keberadaannya tidak di
ketahui lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar